Kamis, 19 Juli 2018

Kita tak pernah tahu.

Hari itu telah berlalu,  memberikan warna dan rasa seperti aurora tinggi diatas langit tidak bisa untuk digapai tapi indah untuk dijadikan pemanadangan dimalam hari yang sunyi dan cocok untuk berkhayal kesana kemari tentang aku dan kamu.
Entah apa yang ada didalam hatinya saat itu aku tak bisa membacanya, saat bersama membelah jalanan Kota Romantis ini senyuman di wajahnya terlihat begitu hangat.
Ah, aku ingin melihatnya sekali lagi ,,,,
Perasaan ini muncul kembali setelah sekian lama tak pernah terbayangkan aku akan kembali merasakan hal seperti ini kembali.
Aku melawan rasa yang tak ingin aku rasakan kembali ini tidak benar aku hanya akan merasakan perasaan yang sama seperti kemarin yang akhirnya aku harus melewati fase fase yang sangat panjang untuk dilewati tidak ada judul untuk menjelaskan fase tersebut hanya dapat dirasakan seperti udara yang hanya bisa dihirup tanpa kita lihat bentuknya.
Disaat pikiran tidak sesuai dengan hati aku raih handphone ku, kalian pasti tahu apa yang akan lakukan bukan?  Aku menghubungi dia dengan aku menanyakan kabar dan dia sedang dimana rasanya seperti agen FBI aku menanyakan hal seperti itu, dan pikiran kembali menguasai tanganku untuk menghapus pesan yang akan ku kirimkan untuknya kembali ku letakan handphone ku.
Dan berulang ulang aku raih handphoneku untuk mengirimkan pesan berulang ulang juga pikiranku menguasaiku untuk menghapus pesan itu.
Sampai pada suatu waktu terdengar bunyi pesan ditengah keraguan saat akan berjalan atau tidak seperti menemukan oasis di padang pasir ku buka pesan itu dan itu hanya dari seseorang.
Seperti oasis dipadang pasir saat mendekatinya ternyata itu hanya angan dan bayanganku dia akan mengirim pesan untukku
Setiap ada bunyi pesan yang terdengar olehku selalu saja hati ini berdetak kencang dan selalu saja setelah itu aku menghela nafas sedalam dalamnya.
Tepat saat setelah hujan aku melihat langit diatas dan aku melihat pelangi,  lalu terdengar bunyi pesan saat itu juga aku merasakan kehangatan disertai detak jantung begitu cepat dan ku buka layar dihandphoneku ku lihat nama pengirim pesan dan isi dari pesan itu yang membuat hati semua wanita menjadi tak bisa tergambarkan "aku akan kerumahmu dengan keluargaku nanti malam"
Seseorang yang tak pernah aku fikirkan sebelumnya yang akan membuat jantung ini lebih berdetak kencang dan senyuman yang selalu muncul setiap aku bersamanya bukan aku yang hanya ingin melihat senyumnya tetapi dia yang juga ingin melihat senyumku.
Yang membuatku menjadi wanita paling beruntung dan paling bahagia.
Untuk kamu yang selalu aku tunggu pesanmu mungkin nanti aku akan mengirim pesan untukmu terlebih dahulu untuk memberi tahu hari Bahagiaku nanti..

Senin, 01 Juni 2015

munginkah kau menjawabnya ?

Malam begitu tenang dan sunyi , semakin malam dapat kurasakan hawa dingin mulai menggeluti tubuhku ditambah suara anjing yang mengaung membuat aku semakin takut, namun dibawah cahaya bulan dan ditemani kelap kelip cahaya bintang yang indah membawaku lari dari ketakutanku , lari dan membawaku kedalam deretan cerita bersama kamu, walaupun kita terpisah oleh jarak dan saat itu malam minggu pun sama halnya seperti malam biasanya, tapi perlu kamu ketahui sayang saat itu kita masih bisa tertawa bersama , tetap saling memikirkan , merindukan , dan menyayangi. Bagiku semuanya sangat indah dan manis  yang tak bisa dihapuskan begitu saja , semuanya telah melekat erat di otakku dan hatiku, saat kita membicarakan tentang masa depan bersama seakan-akan kita yang bisa mengatur segalanya. Namun berbeda dengan saat ini aku dan kamu seperti tak kenal. Tak ada cerita antara kamu dan aku. Tak ada lagi rentetan aksara dihandphoneku yang mampir darimu. Tak ada lagi kejailan dari kamu walaupun semuanya hanya via telefon. Semuanya terasa sepi , dan menyesakan. Dahulu yang sosial media pun dihujanin dengan aksara sayang,cinta dan candaan darimu kini tak ada bahkan kita tak saling menyapa lewat sosial media. Kamu pergi jauh , redup dan pudar begitu saja dalam hati dan hidupku, kamu menghapus segalanya baik itu nyata maupun maya, yang ujungnya membuatku penasran dan mecari cara agar mendapakan informasi tentangmu.
Ketahuilah sayang , rasanya mencari kamu yang menghilang itu lebih parah daripada mencari koin di kolam renang yang menyesakan dada karena kekurangan oksigen.
Rindu yang datang menghampiri membuatku menjatuhkan air mata tiap malam, semakin aku melawan semakin kuat rasa rindu itu, semuanya semakin mejalar ditubuhku. Saat ku ingin melupakanmu bayanganmu selalu ada didepan mata ingin ku sentuh tapi semuanya hanya ilusi semata yang diberikan oleh otakku.
Apakah perasaanmu yang dulu hilang begitu saja terhadapku ? pertanyaan yang akhirnya hanya menimbulkan penasaran yang meminta jawaban entah kepada siapa karena kamu telah pergi mejauh.
Jika kamu membaca tulisan ini , semoga ada beberapa aksara yang berhasil memasuki hatimu yang menyentuhmu dan meberikan  pandangan tentangku untukmu.

Untuk kamu yang masih aku sayang....

untukmu bintang yang ke-100

“Mungkin harus ada perpisahan dahulu  antara aku dan kamu agar kita sama-sama mengetahui arti dari sebuah kehadiran karena didalamnya terdapat rasa kehilangan”.
Kata-kata itu selalu berputar didalam otakku kamu tau kenapa ? sejak kita sama-sama memutuskan untuk berpisah banya pikiran dan pertanyaan yang terlontar didalam benakku. “  selama kita bersama artinya apa ?” , “ segampang itukah kamu bilang kata pisah ?” , “ apa selama ini kamu ga sayang aku ? “ , “ aku cape berjuang sendirian kamu ga pernah hargain aku “ , dan banyak yang terlintas dalam pikiranku termasuk pernah menyesal telah mengenal kamu dan menghujat sang pembuat takdir mengapa aku harus mengenal kamu. Tapi kamu tau ? seberapa kali aku mengeluh tentang perasaan ini , entah dinamakan apa aku pun tak tau , dan sebanyak itu pula kamu hadir dalam otakku, melintas dalam banyangan yang aku lihat , menyusup disela-sela aksara yang aku baca , bahkan terngiang disetiap suara yang aku dengar. Kamu tetap menjadi salah seorang yang paling aku pikirkan. Walupun ada orang baru yang datang memberi warna tersendiri tapi bagiku kamu adalah pelangi dihati yang abu-abu ini. Walaupun kita sudah memilih jalan masing-masing tetap saja kamu ada dalam otakku. Sampai pada saat ini saat dimana sekenario allah membuat aku dan kamu dipertemukan kembali walaupun tak bertatap muka dan beradu pandang secara langsung, melalui sebuah chat dan status disalah satu jejaring sosial dengan kata  yang sederhana namun membuat akibat yang cukup dahsyat hatiku. Mungkin selama ini aku naif selalu mengagungkan cinta dan sayang yang selalu aku berikan kepadamu aku yang kadang berpikir under extimated terhadapmu yang tak bisa memberikan cinta dan sayang seperti apa yang aku berikan kepadamu. Aku yang selalu menganggap hanya aku saja yang berjuang sendirian. Namun setelah mendengar penjelasan dari kamu tentang perasaanmu terhadapku, tentang semua hari yang kamu lalui setelah perpisahan kita, tenryata selama ini aku yang hanya memandang perasaan dan hubungan denganmu didalam pandanganku sendiri tanpa melihat bagaimana padanganmu. Lewat kata-kata kamu yang sederhana dimalam itu diujung telfon telah menggoyangkan pendirianku untuk segera melupakan kamu, seseorang yang telah menyia-nyiakanku namun ternyata kamu begitu menyayangiku. Dan tanpa sadar kata-katamu menghipnotis aku untuk kembali kemasa dimana aku dan kamu masih bersama sehingga rasa yang ingin aku kubur dalam-dalam muncul lagi. Kamu mengatakan bahwa kamu pun sama sepertiku merasakan kehilangan dan aku selalu muncul dihadapanmu walaupun telah berpisah denganku dan bahkan mencoba untuk menjauhiku, entah semua itu benar adanya atau hanya ingin membuatku senang seketika aku tak tau, tapi yang jelas aku sekarang tenggelam dalam kenangan bersama mu.  Membuatku ingin bersama seperti dahulu dengamu , walaupun aku tak tau perasaan kamu bagaimana terhadapku tapi mendengar kata-kata sederhana membuatku berpikir bahwa kamupun punya perasaan yang sama sepertiku. Sekarang aku hanya bisa berharap yang etrbaik untuk kamu , aku dan kita. Walaupun aku tak memungkiri ada keinginan untuk bersama kamu lagi walaupun aku tau rasanya tak akan sama seperti saat dahulu, tapi aku yakin disetiap remedial akan ada sesuatu yang baik walaupun nilainya tak begitu tinggi.

Untukmu bintang yang ke-100

Selasa, 12 Mei 2015

Tulisan Untukmu

"ini serangkaian cerita bersama mimpi yang terhenti"

apa kamu bintang yang bersinar saat langit hujan ?
apa kamu matahari yang terbit saat hujan badai ?
apa kamu tetes air dalam kekeringan ?
dan apakah kamu warna dalam abu-abuku ?
mengapa semuanya serba kamu ?
kamu dan kamu selalu berputar dalam otakku
tapi apakah aku sama dimatamu ?

pernyataan dan pertanyaan itu selau terlintas dalam otakku , berputar seperti rotasi bumi 24 jam setiap aku ingat atau membaca kembali chat aku dan kamu.
kamu tak sehangat dulu , tak seceria dulu terhadapku bahkan saat berpapasan wajahpun kamu seolah-olah tak melihatku. padahal saat itu juga mata kita beradu pandang.
entah memang karena sikapku yang terlalu peka  sehingga aku menganggapmu bukan hanya sebatas teman. karena kamu selalu datang saat aku membutukan bantuan , saat aku butuh seseorang kamu yang selalu ada , mungkin awalnya dibilang kebetulan tapi hal itu tak jarang terjadi bahkan sering sehingga aku mengapnya aku dan kamu dan ikatan batin. entah bagaimana kamu menganggapku saat itu. dan yang aku rasa saat kita bertemu dan berjalan bersama entah ada perasaan yang membuat jantungku berdebar , membuat senyuman diraut wajahku tiap aku bersama kamu, dan aku pun melihat senyuman yang sama saat aku melihatmu didepanku bercerita tentang kehidupanmu adikmu yang jail luar biasa tapi kamu sangat menyanyanginya. serta membicarakan rutinitas perkuliahan yang memberikan tugas luar biasa dan mungkin itu topik yang kurang menarik untuk diperbincangkan tapi saat kita membahasnya entah ada sihir apa yang membuatnya asik untuk diperbincangkan dan membuat aku merasa ingin waktu terhenti saat itu juga, saat kamu mengeluh tentang tugas dan menceritakan hal-hal yang konyol dengan gayamu, dan kita meceritakan mimpi dan cita-cita kita dimasa depan membuatku semakin ingin terus mendengarkan ceritamu dan tak mau jika waktu memisahkan,walaupun aku dan kamu tak tau apa yang akan terjadi besok tapi kita terus beradu argumen dan mengemukakan imipan impian kita. yang sesekali akhiri dengan senyuman dan mata yang berbinar dirau wajahmu dan tak jarang juga berakhir dengan bujukan darimu terhadapku.
semuanya berlalu bergitu indah , mungkin terlalu indah untukku, membuat ku berkhayal tentang mimpiku dan mimpimu bersama-sama terwujud dan kamu berada disampingku, sehingga makin hari aku tak ingin kehilangan kamu , aku takut dengan cewe-cewe yang mendekati kamu aku takut jika aku kalah saing dalam mendapatkan perasaanmu. mungkin benar apa dikata orang memendam perasaan dengan orang yang sering kita temui itu lebih sakit daripada sakit hati.
entah masalah apa yang terjadi dan aku pun tak tau tiba-tiba saja chat yang malam biasanya mengampiri handphone ku tak kunjung datang. chat yang biasanya hanya menanyakan bagaimana kuliah hari ini dan biasnaya membahas tentang hal yang dilakukan bersama saat siang hari yang berujung aku tak ingin malam semakin larut dan terhenti karena mata tak bisa memberikanku kesempatan untuk masih terjaga.
aku menganggap mungkin ia sibuk dan tak sempat membalas chatku. tapi keesokan harinya dan keesokan hari seterusnya tak ada chat dari dia. bahakan ketika aku sengaja mengunjungi  tempat makan dimana aku biasa bertemu dengannya disela-sela kesibukaan kampus. dia tak datang. dan akupun hapal sekali jam-jam dimana dia santai.
pernah suatu ketika aku tak sengaja bertemu dengannya mata kita beradu pandang tapi tak kulihat guratan senyuman dibibirnya yang kulihat hanya dia memalingkan wajahnya.
kamu tau sayang ? saat kamu bersikap seperti itu perasaanku campur aduk , bingung , sedih ingin marah tapi aku harus bagaimana ? aku tak bisa berbuat apapun , ingin ku tanyakan tapi aku tak mau tak ada hak untukku untuk menanyakan hal itu dan rasanya terlalu berani untuk menanyakan kenapa dia begitu saja menjauhi ku. aku sadar aku bukan siapa-siapanya.
 kali ini aku hanya bisa mengunggu. semoga waktu bisa membawa ia yang dulu kembali dan aku masih akan tetap menunggu dan menanti jawaban atas semua pertanyaanku.

Bulan dan Revolusi Matahari

aku hanya seorang pengelana
mencari dan terus mencari apa yang aku inginkan
mengejar revolusi matahari
mengejar kebahagiaan disetiap jalan yang aku lalui
menemukan tempat untuk berlabuh 
dan tempat untuk beristirahat

kini aku tersudut disebuah planet
tubuhku berada diujung sebuah pisau
dan hendak mati
namun aku masih bertahan 
karena aku terjebak diplanet yang penuh sandiwara

kasih , sayang , cinta dan setia
semua berputar diotakku sebagai mimpi

saat aku ingin bangkit aku tersudut disebuah planet
saat aku mulai melangkah layaknya gerhana
seperti bulan yang bergerak mendekati matahari 
menciptakan cincin indah saat menyentuhnya
aku tak bisa aku menjadi bulan mati

saat musim semi diplanet ini
sinar matahari mampu menyentuh hati seseorang
aku tetap menjadi bulan mati
mendung murung tanpa disentuh sinarnya
tapi apakah perjalananku akan terhenti sampai disini ?

aku bermain diplanet iniaku belajar sabar merengkuh dibawah langit
dan belajar menyelami dinginnya samudra
samudra atlantis yang dingin karena adanya gunung es
saat itu juga aku temukan sebuah hati
hatiku mulai bermain dengan dalamnya cinta
terbawa senandung oetikan dawai yang mengalun merdu
saat aku menyentuh hatinya
tapi semuanya meretas batas antara nurani dan logika
ia melihatku sebagai batukarang

saat musim hujan diplanet ini 
air hujan berlaulalang diatas kepalaku
hati itu tetap dingin dan semakin dingin
aku tetap berdiri dan menyaksikan ia yang pergi
selangkah demi selangkah redup dan pudar

jika ia tersadar tuhan ,,
bukakanlah sejuta pandangan tentangku untuknya
berilah ia setitik cahaya
cahaya mega diatas galaxy andromeda
katakan do'aku takkan pernah pudar diaats sajadahku
katakan pula namanya kusebut dalam untaian kalimat do'aku
karena ia sebagaian dari revolusiku

walaupun ketidakabadian ini cukup menyakitka
tapi apadaya .
revolusiku tak pernah sejalan dengan revolusi matahari
walaupun begitu aku tetap medo'akannya

waktu yang akan membawa dingin itu pergi jauh dari hatinya
dan aku tetap menajdi bulan mati